Gemetaran saat Mengucap Syahadat, Merinding

Gemetaran saat Mengucap Syahadat, Merinding
Becayo dari Suku Anak Dalam yang mendapat giliran pertama mengucapkan dua kalimat syahadat yang dituntun langsung oleh Walikota Jambi Sy Fasha. Foto: M Ridwan/Jambi Ekspres/JPNN.com

“Kami mohon kepada Pak Rajo Fasha, supayo keluaga kami yang masih di dalam bisa masuk Islam,” kata suam Doa tersebut.

“Anak bini sayo masih di dalam, belum bisa keluar karena hujan,” akunya.

Usai proses ikrar dua kalimat syahadat tersebut, ratusan warga SAD lalu melakukan mandi, dan setelah itu sebagian dari mereka langsung melakukan khitanan. “Kami siap disunat. Dak takut dak,” kata Muhammad Nur.

Sementara, Kepala Suku atau Temenggung Desa Bukit 12, Muhamad Yusuf menyebutkan jika ratusan warga Suku Anak Dalam (SAD) itu untuk menganut agama Islam bukan karena paksaan, melainkan dari niat mereka sendiri.

Permintaan ingin menganut agama Islam itu dikarenakan saat ini mereka harus memiliki legalitas yang jelas, serta kepercayaan yang benar.

"Bukan karena paksaan, apalagi anak-anak kami juga ingin bersekolah, kami sebagai anak rimba butuh legalitas yang jelas dan agama yang jelas,” kata M Yusuf.

"Jadi YABI dan FPI itu cuman membantu membawa kami kepada bapak Rajo Fasha Kami ini," sebutnya.

Mereka melakukan prosesi masuk Islam ke Kota Jambi, kata Yusuf, karena proses yang memang mentakdirkan demikian. “Memang jodohnyo kesini,” sebutanya

Sebanyak 404 warga Suku Anak Dalam (SAD) yang berasal dari Bukit 12 Provinsi Jambi berkeinginan memeluk agama Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News