Gempa Bantul Yogyakarta, Ini Data Tsunami di Selatan Pulau Jawa, Waspadalah!
jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan penjelasan terkait gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB
BMKG mengungkapkan, gempa Bantul tersebut menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah Selatan Pulau Jawa.
"Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan jawa memang masih aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (30/6) malam..
Daryono menjelaskan, zona subduksi aktif itu tidak hanya menimbulkan gempa bumi, tetapi juga tsunami yang menerjang wilayah selatan Pulau Jawa.
Disebutkan, catatan sejarah tsunami di selatan Pulau Jawa telah terjadi sebanyak delapan kali dengan rincian tahun 1818, 1840, 1859, 1904, 1921, 1957, 1994 di Banyuwangi, dan 2006 di Pangandaran.
"Ini merupakan catatan penting terkait dengan potensi dan bahaya gempa serta tsunami di selatan Yogyakarta dan selatan Jawa pada umumnya," kata Daryono.
Dikatakan bahwa Yogyakarta adalah kawasan sistemik aktif dan kompleks karena memiliki sumber gempa potensial yang bersumber dari darat maupun laut.
Dari laut terdapat zona subduksi yang memiliki potensi gempa bumi berkekuatan mencapai 8,7 magnitudo.
Berikut ini penjelasan BMKG soal gempa bumi di Bantul, Yogyakarta dan data tsunami di Selatan Pula Jawa. Berikut kabar mengenai dampak gempa Bantul.
- Gelombang Rossby & Siklon Sean Bakal Pengaruhi Cuaca Bali, Waspada!
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Sejumlah Wilayah
- Cuaca Hari Ini, BMKG Prakirakan Hujan Ringan Terjadi di Kota-Kota Besar
- Catat, Jakarta Bakal Diguyur Hujan Senin Ini
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Hujan Berpotensi Mengguyur Sebagian Besar Wilayah
- Gempa 5,4 Magnitudo Guncang Aceh Jaya, Tidak Berpotensi Tsunami