Gempa China Tewaskan Lima Orang
jpnn.com - BEIJING - Sedikitnya lima orang tewas akibat gempa bumi yang mengguncang area pegunungan di barat daya China, Sabtu (31/8) pagi waktu setempat. Sebanyak 21 orang lainnya mengalami luka-luka dan ribuan warga terpaksa direlokasi.
Seperti dilansir dari AP, pemerintah China mengatakan bahwa kekuatan gempa sebesar 5,9 skala ritcher. Sedangkan pantauan Badan Geologi Amerika Serikat, gempa di China berkekuatan 5,8 skala ritcher.
Gempa mengguncang beberapa daerah diantaranya area Shangri-La dan kabupaten Deqen di Provinsi Yunnan, serta kabupaten Derong di Provinsi Sichuan.
Informasi dari pemerintah daerah Yunnan menyebutkan bahwa lima orang tewas dan 17 orang lainnya terluka di wilayah Shangri-La dan Deqen. Sebanyak enam orang korban luka dalam kondisi kritis.
Sementara pemerintah daerah Sichuan mengungkapkan bahwa empat orang mengalami luka di kabupaten Derong.
Akibat gempa, sekitar 600 rumah warga hancur dan 55.500 unit rumah mengalami kerusakan. Hal ini membuat sekitar 9.000 warga terpaksa dipindahkan.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa gempa mengganggu jaringan komunikasi dan aliran listrik. Imbasnya, upaya penyelamatan terhadap korban gempa menjadi terhambat.
Selama ini daerah pegunungan di barat daya China rawan dengan bencana gempa bumi. Pada bulan Mei 2008, gempa bumi berkekuatan dahsyat di Sichuan membuat 90.000 warga dinyatakan tewas atau hilang. Kemudian pada April 2013, guncangan gempa di wilayah Sichuan telah menewaskan 193 orang. (dil/jpnn)
BEIJING - Sedikitnya lima orang tewas akibat gempa bumi yang mengguncang area pegunungan di barat daya China, Sabtu (31/8) pagi waktu setempat. Sebanyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan