Gempa Cianjur, Mas Nadiem Keluarkan Instruksi terkait Guru, Tendik & Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang terjadi pada Senin (21/11), berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan kerusakan di berbagai fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan.
Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Koordinasi itu untuk mengidentifikasi jumlah guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
“Kami ikut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim di Jakarta, Senin (21/11).
Saat ini, Kemendikbudristek tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Nadiem menegaskan akan langsung menindaklanjuti sesuai dengan informasi resmi yang diterima terkait gempa Cianjur.
Dari hasil identifikasi tersebut, kata Menteri Nadiem, Kemendikbudristek akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu segera para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
“Kemendikbudristek akan mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia,” pungkas Mas Nadiem, sapaan Nadiem Makarim. (esy/jpnn)
Gempa Cianjur, Mendikbudristek Mas Nadiem mengeluarkan instruksi terkait guru, tendik & siswa.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- 5 Berita Terpopuler: Dua Kategori PPPK 2024 dengan Gaji Berbeda, Mulai Berlaku Awal 2025, tetapi Tetap Ada Prioritas