Gempa dan Badai Besar Melanda Vanuatu, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Negara Vanuatu yang dilanda bencana gempa dan badai itu.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menjelaskan bantuan tersebut adalah bentuk dukungan kemanusiaan kepada negara di Pasifik Selatan.
Negara Vanuatu mengumumkan keadaan darurat pasca bencana gempa dan topan. Dikabarkan, gempa magnitudo 6,5 mengguncang negara tersebut pada Jumat (3/3) lalu, sehari setelah Topan Judy melanda.
Badai kategori empat itu memicu kerusakan dan banjir di hampir seluruh 83 pulau di negara itu. Di tengah situasi tersebut, penduduk setempat sekarang menghadapi badai tropis besar lainnya yakni Topan Kevin.
"Presiden juga telah menyetujui pemberian bantuan kemanusiaan ini ke Negara Vanuatu. Oleh karena itu, presiden menginstruksikan kepada saya untuk menindaklanjuti pemberian bantuan tersebut," jelas Muhadjir saat memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) Dukungan Bantuan Pemerintah Indonesia Dalam Penanggulangan Bencana Vanuatu secara Hybrid pada Rabu (3/5).
Adapun bencana alam itu membuat 5.000 orang dilaporkan telah mengungsi, sementara Topan Kevin yang tercatat sebagai badai kategori tiga membawa angin hingga 130 km/jam (81 mph).
Sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, akibat bencana tersebut hampir seluruh warga Vanuatu, sekitar 300 ribu orang, terkena dampak. Kerugian diperkirakan mencapai USD 50 juta.
Rencananya pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan berupa bantuan senilai Rp 10 miliar untuk perbaikan ruangan VVIP Bandara Port Villa, ibu kota Vanuatu.
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Negara Vanuatu yang dilanda bencana gempa dan badai itu.
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Badan Geologi: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Awas, Berpotensi Erupsi Susulan
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Kunjungi PIK, Pramono Temui Ibu-ibu di Pasar hingga Bicarakan Peremajaan Pompa
- Gempa M 5,4 di Pesisir Barat Lampung, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami