Gempa dan Tsunami di Samoa
Rabu, 30 September 2009 – 11:16 WIB
WELLINGTON - Lembaga berwenang, Rabu (30/9) pagi WIB, memang telah membatalkan peringatan tsunami di wilayah Kepulauan Samoa, Pasifik, pasca gempa kuat yang baru saja terjadi. Meski demikian, hempasan gelombang besar sempat menerpa daerah itu, bahkan dilaporkan telah menelan korban setidaknya 14 orang meninggal. Sementara itu di kawasan Samoa Barat, juga disebutkan ada sejumlah laporan mengenai korban tewas dalam jumlah yang belum dipastikan. Rumah-rumah di sana dilaporkan banyak yang hancur, kendati kekhawatiran akan adanya tsunami mulai mereda setelah Pusat Peringatan Tsunami Pasifik membatalkan status "waspada tsunami"-nya untuk kawasan itu, yang dirilis kurang lebih 3,5 jam sebelumnya.
Sebagaimana diberitakan Reuters, gelombang laut yang diyakini awalnya berpotensi tsunami, sempat menerpa kawasan Samoa yang menjadi bagian dari wilayah AS, serta sampai ke daerah Kepulauan Samoa lainnya. Meski pemerintah maupun media setempat belum bisa memastikan jumlah korban, ada kabar bahwa sejumlah orang telah tewas, serta laporan yang belum dikonfirmasi soal ketinggian gelombang yang mencapai 4 meter.
Baca Juga:
"Saat ini, semua orang telah berada di daerah ketinggian di pegunungan," ungkap Senetenari Malele, salah seorang penyiar di radio lokal Showers of Blessings. Ia pun melaporkan bahwa petugas cuaca setempat telah mengumumkan sebanyak 14 orang yang tewas akibat bencana gempa berkekuatan 8 SR itu.
Baca Juga:
WELLINGTON - Lembaga berwenang, Rabu (30/9) pagi WIB, memang telah membatalkan peringatan tsunami di wilayah Kepulauan Samoa, Pasifik, pasca gempa
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer