Gempa di Pakistan Tewaskan 160 Orang
Kamis, 30 Oktober 2008 – 10:19 WIB
Tim penyelamat dari militer telah mengirim helikopter, tim medis dan tenaga paramiliter untuk terjun langsung ke wilayah bencana. Terutama ditempatkan di Ziarat. Mereka berbaur dengan tim tanggap bencana nasional yang membawa tenda, selimut dan baju-baju. ’’Kerusakannya parah. Warga butuh bantuan secepatnya. Kita menyediakan bantuan kepada warga-warga yang terkena dampak,’’ kata Kolonel Mohammed Babar, pemimpin operasi wilayah kepada AFP.
Baca Juga:
Hanya, masih ada wilayah terpencil yang susah dijangkau tim penyelamat. Salah satunya di sekitar pegunungan di atas lembah Ziarat. Diperkirakan ada banyak korban yang masih tertimbun disana. Pejabat senior di Ziarat, Sohail-ur-Rehman, mengatakan, pemerintahnya berjuang membantu 12 ribu warga yang kehilangan tempat tinggal dan menguburkan jenazah korban. ’’Kuburan di gali dengan excavator. Kita tak bisa meletakkan mayat diluar begitu saja,’’ katanya.
Selain bangunan yang ambruk, gempa juga mengakibatkan putusnya jaringan komunikasi. ’’Hancur, hampir semuanya rusak,’’ ujar salah seorang warga.
Enam ribu warga selamat di Ziarat telah berhasil dievakuasi. Pusat episentrum gempa kemarin berada sekitar 70 km utara Quetta. Kota lain yang terguncang gempa adalah Pishin dan Sanjawai.
Pakistan dalam sejarahnya memang langgananan gempa. Pada Oktober 2005, gempa berkekuatan 7,6 skala richter juga menghantam negara Islam yang didirikan Mohammed Ali Jinnah itu dan Kashmir. 74 ribu meninggal dan 3,5 juta warga diungsikan. Tahun 1935, tercatat gempa paling dahsyat. 30 ribu warga Quetta meninggal. Kala itu Pakistan masih masuk wilayah India yang dikuasai Inggris. (AFP/Reuters/CNN/ape)
Pakistan dihantam Gempa KARACHI – Belum tuntas kasus perbatasan dengan milisi Taliban, Pakistan dilanda bencana baru; gempa bumi. Gempa bumi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer