Gempa Filipina, 85 Orang Tewas
Rabu, 16 Oktober 2013 – 05:22 WIB
Untungnya, gempa bumi itu terjadi bertepatan dengan hari libur nasional, Hari Raya Idul Adha. Seluruh sekolah dan perkantoran milik pemerintah tutup. Jika tidak, jumlah korban jiwa pasti jauh lebih banyak. Sebab, pusat gempa berada di daratan. Meski tidak memicu tsunami, guncangan hebat itu meluluhlantakkan bangunan-bangunan permanen dan sarana infrastruktur publik.
Gereja tertua Filipina, Basilica Minore del Santo Nino, yang terletak di Cebu rusak parah karena gempa kemarin. Gereja yang konon dibangun pada masa penjajahan Spanyol pada 1500-an itu roboh dan membutuhkan renovasi serius agar bisa berdiri kembali.
"Gereja tua di Bohol yang dibangun pada awal 1600-an juga hancur. Bagian depan gereja rata dengan tanah," kata Robert Michaeil Poole, wisatawan asal Inggris.
Selain dua gereja tua yang tercatat sebagai bangunan bersejarah itu, gempa membuat Chocolate Hills Complex rusak berat. "Ada beberapa retakan besar di hotel dan view deck di lantai dua hancur berantakan," ungkap Delapan Ingleterra, kepala polisi wisata setempat. Sejauh ini tidak ada laporan mengenai turis asing yang menjadi korban dalam bencana kemarin. (byu/AP/AFP/hep/c5/kim)
GEMPA bumi berkekuatan besar, 7,2 skala Richter (SR), mengguncang wilayah tengah Filipina kemarin (15/10). Beberapa kota utama di wilayah tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza