Gempa Myanmar, 75 Tewas
Sabtu, 26 Maret 2011 – 03:10 WIB
Ben Phillips dari yayasan Save the Children di Bangkok mendukung keputusan pemerintah Myanmar untuk fokus pada daerah terpencil. Apalagi, gempa memutus akses jalan dan jembatan menuju Kota Mong Lin dan Tarlay, dua kota dengan kerusakan paling parah. "Meski jumlah warga di kota-kota terpencil itu tidak banyak, diperlukan upaya ekstrakeras untuk mengetahui kondisi mereka," katanya.
Kota Chiang Rai di Provinsi Chiang Rai, Thailand, yang hanya berjarak sekitar 90 kilometer dari episentrum pun porak poranda. Sejumlah besar bangunan di kota tersebut rusak parah. Dinding-dinding rumah retak. Termasuk gedung balai kota, rumah sakit provinsi dan empat pagoda, termasuk Pagoda Chedi Luang yang tersohor. Puncak pagoda yang tingginya mencapai 10 meter itu patah setelah jatuh ke tanah.
Pemerintah setempat mendirikan pos darurat di Kota Mae Sai. "Sedikitnya tujuh warga Myanmar dan lima warga Tiongkok yang tinggal di wilayah kami terluka," kata Gubernur Chiang Rai Somchai Hatayatanti. Di distrik tersebut, seorang nenek berusia 52 tahun dilaporkan tewas setelah tertimpa tembok rumahnya yang ambruk.
"Kami khawatir wilayah ini bakal diguncang gempa yang lebih kuat. Pagi ini (kemarin) sekitar pukul 07.00, terjadi gempa susulan yang cukup dahsyat," kata Somsri Meethong, warga Distrik Mae Sai. Konon, gempa susulan yang dia maksud itu berkekuatan sekitar 4,9 SR. Memang tidak sekuat gempa pertama, tapi warga khawatir guncangan itu akan diikuti dengan tsunami seperti yang terjadi di Jepang.
YANGON - Gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) mengguncang Myanmar Kamis malam waktu setempat (24/3). Saking hebatnya, getaran juga terasa
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer