Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter anestesi, psikolog, unit pencarian anjing pelacak (K9), serta tim penyelamat untuk membantu upaya pemulihan, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalokasikan dana darurat sebesar 5 juta dolar AS (sekitar Rp 82,5 miliar) untuk bantuan gempa di Myanmar, sambil menilai kebutuhan tambahan dan mengoordinasikan respons kemanusiaan, kata seorang juru bicara PBB.
Sementara itu, otoritas di Thailand melaporkan bahwa 11 provinsi terdampak gempa, dengan delapan orang tewas dan 101 lainnya masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok runtuh.
Sedikitnya 50 masjid di seluruh Myanmar dilaporkan roboh saat shalat Jumat berlangsung, menewaskan hampir 300 orang, menurut laporan Khit Thit News.
Sejumlah negara, termasuk Malaysia, Indonesia, India, Australia, Pakistan, dan Selandia Baru, menyatakan solidaritas dan menawarkan bantuan kepada Myanmar, yang juga tengah menghadapi konflik etnis internal.
Junta militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, mengunjungi daerah terdampak di wilayah Mandalay untuk meninjau upaya penyelamatan, menurut laporan MRTV melalui Telegram.
Dalam langkah yang jarang terjadi, junta Myanmar mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan kepada komunitas internasional.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat dengan pusat gempa berada di wilayah Sagaing.
Gempa dahysat yang terjadi di Myanmar pada Jumat (28/3) siang mengakibatkan ribuan orang tewas.
- Ratusan Warga Muslim Tewas akibat Gempa Bumi di Myanmar
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar
- TNI AL Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk Operasi Kemanusiaan Korban Gempa Bumi di Myanmar