Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644

Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644
Foto yang diambil pada 29 Maret 2025 ini menunjukkan bangunan yang rusak setelah gempa bumi di Mandalay, Myanmar. ANTARA/Myo Kyaw Soe/Xinhua.

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter anestesi, psikolog, unit pencarian anjing pelacak (K9), serta tim penyelamat untuk membantu upaya pemulihan, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalokasikan dana darurat sebesar 5 juta dolar AS (sekitar Rp 82,5 miliar) untuk bantuan gempa di Myanmar, sambil menilai kebutuhan tambahan dan mengoordinasikan respons kemanusiaan, kata seorang juru bicara PBB.

Sementara itu, otoritas di Thailand melaporkan bahwa 11 provinsi terdampak gempa, dengan delapan orang tewas dan 101 lainnya masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok runtuh.

Sedikitnya 50 masjid di seluruh Myanmar dilaporkan roboh saat shalat Jumat berlangsung, menewaskan hampir 300 orang, menurut laporan Khit Thit News.

Sejumlah negara, termasuk Malaysia, Indonesia, India, Australia, Pakistan, dan Selandia Baru, menyatakan solidaritas dan menawarkan bantuan kepada Myanmar, yang juga tengah menghadapi konflik etnis internal.

Junta militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, mengunjungi daerah terdampak di wilayah Mandalay untuk meninjau upaya penyelamatan, menurut laporan MRTV melalui Telegram.

Dalam langkah yang jarang terjadi, junta Myanmar mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan kepada komunitas internasional.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat dengan pusat gempa berada di wilayah Sagaing.

Gempa dahysat yang terjadi di Myanmar pada Jumat (28/3) siang mengakibatkan ribuan orang tewas.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News