Gempa Turki: Rumah Penampungan Penuh, 6 WNI Patah Tulang
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI akan mengevakuasi ratusan WNI terdampak gempa Turki ke Ankara.
Gempa Turki berkekuatan magnitudo 7,8 terjadi pada Senin (6/2) dini hari waktu setempat.
Gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Turki dan juga Syria itu kemungkinan akan menjadi salah satu yang paling mematikan dekade ini. Menurut sejumlah seismolog, retakan akibat gempa lebih dari 100 km (62 mil) antara lempeng Anatolia dan Arab.
Korban tewas akibat gempa Turki hingga Selasa (7/2) pagi lebih dari 3.300 orang dengan 15.834 terluka. Kemungkinan besar bakal terus bertambah karena banyak korban masih terjebak di reruntuhan.
"Tim KBRI Ankara menuju lokasi untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik, yaitu Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbak?r. Mereka akan dievakuasi ke Ankara," ujar Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyebutkan para WNI tersebut harus dievakuasi ke Ankara karena sudah tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
Sementara itu, rumah penampungan atau safe house yang disiapkan oleh pemerintah setempat sudah melebihi kapasitas.
"Untuk saat ini, mereka ada yang tinggal di masjid, stadion olahraga, dan di tenda-tenda di lapangan," kata Iqbal.
Tim KBRI Ankara menuju lokasi untuk mengevakuasi 104 WNI yang terdampak gempa Turki.
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- BAZNAS Distribusikan 6.298 Paket Daging Dam untuk WNI di Arab Saudi
- Terungkap! WNI Jadi Korban Kerja Paksa dan Eksploitasi Finansial di Kapal Taiwan
- Tak Ada Gempa Susulan di Kabupaten Buol
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina