Gempar Kematian Misterius, 150 Orang Meninggal Bukan karena Corona
jpnn.com, ANKARA - Di saat pemerintah Nigeria sedang berperang melawan pandemi virus corona COVID-19, muncul kasus kematian misterius yang terjadi dalam beberapa hari belakangan di Negara Bagian Kano.
Gubernur Kano Abdullahi Umar Ganduje memastikan, pihak berwajib sedang menyelidiki kasus kematian misterius tersebut.
"Selama sepekan terakhir terdapat laporan kematian misterius di Negara Bagian Kano kami dan saya berada di sini untuk meyakinkan semua pihak bahwa penyelidikan sedang berlangsung," kata Gubernur Kano Abdullahi Umar Ganduje di akun Twitter, Senin.
"Autopsi masih berjalan. Namun sejauh ini tak ada hal yang menunjukkan bahwa kematian itu terkait dengan #COVID-19," ucap Ganduje.
Selasa lalu surat kabar Daily Trust melansir bahwa sekitar 150 orang meninggal di Kano dalam lima hari terakhir, memicu penyelidikan untuk menentukan apakah kasus tersebut memiliki kaitan dengan COVID-19.
Pada Rabu gubernur membantah bahwa Kano telah mencatat kematian "aneh" setelah pandemi mematikan, menurut situs lokal Premium Times.
Pernyataan Ganduje pada Senin menuai beragam reaksi di media sosial, yakni Twitter.
"Tolong katakan dengan jujur, untuk apa dilakukan autopsi? Ini Muslim dan kebanyakan dari mereka meninggal di rumah dan dimakamkan segera sesuai ajaran agama Islam. Sekali lagi saya tanya, untuk apa dilakukan autopsi Tuan Gandola?," cuit seorang pengguna Twitter.
Kasus kematian misterius sedang diselidiki, sudah 140 orang meninggal dunia, yang disebut bukan karena virus corona COVID-19.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- 12 WN Nigeria Dicokok Kantor Imigrasi Jakarta Utara saat Operasi Jagratara III
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru