Gemuk Tit Tit Tit
Oleh Dahlan Iskan
Misalnya saat saya jadi Dirut PLN. Manajer yang prestasinya tinggi sering saya kumpulkan.
Saya minta mereka bercerita di depan manajer lainnya. Tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sampai berhasil. Menjadi orang yang berprestasi.
Di antara manajer yang prestasinya tinggi itu ada dua yang badannya gemuk.
Saya kemukakan kesedihan saya kelak: kalau saja mereka tidak bisa mencapai jabatan tinggi. Karena sakit. Akibat kegemukannya.
Maka di forum tersebut saya tantang dua manajer itu: kalau bisa menurunkan berat badan mencapai perbandingan ideal dengan tinggi badannya akan saya beri hadiah. Masing-masing sebesar Rp 50 juta. Dari uang pribadi.
Tiga bulan kemudian saya kalah: kecopetan Rp 50 juta.
Lima tahun kemudian saya dapat kabar: manajer itu diangkat menjadi direktur utama PLN. Sekarang ini.
"Apakah Pak Mansyur masih punya rencana menurunkan berat badan lagi?" tanya saya.