Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO

Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional. Foto: dok Tumbuh Makna

Menurut Benny, banyak investor muda yang sering kali mengalami kerugian karena terjebak dalam tren investasi tanpa mempertimbangkan profil risiko pribadi.

Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa setiap individu memiliki toleransi risiko yang berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan jenis investasi dengan profil risiko masing-masing agar terhindar dari kerugian besar.

Dia menyebutkan pemahaman risiko sebelum berinvestasi adalah hal krusial agar keputusan yang diambil lebih cerdas dan minim risiko.
“Pastikan kamu memahami dengan jelas apa saja risiko yang terlibat,” jelas Benny.

Selain itu, Benny mengimbau agar setiap keputusan keuangan selalu didasarkan pada prinsip-prinsip yang legal dan logis.

“Mindset yang perlu ditanamkan bukan hanya tentang bagaimana menghasilkan uang, tetapi juga bagaimana mengelolanya dengan tepat dan bijaksana. Pastikan setiap langkah finansial yang diambil mematuhi aturan yang berlaku dan tidak tergoda oleh iming-iming keuntungan instan,” pungkas Benny.

Prinsip Keuangan

Direktur Utama PT. Persero Batam Arham S. Torik mengingatkan salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan adalah menjaga pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan.

"Mereka harus membuat anggaran yang sesuai dengan gaya hidup. Perencanaan ini penting, khususnya untuk Gen-Z, karena hari ini kamu kerjakan, itu akan menentukan masa depan. Karena tantangan ke depan akan lebih dinamis," ujarnya.

OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News