Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO

Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional. Foto: dok Tumbuh Makna

Dia menekankan perlunya kesadaran diri dalam membatasi pengeluaran agar sesuai dengan anggaran yang ada.

Arham juga menggarisbawahi pentingnya bagi Gen-Z untuk menetapkan anggaran yang realistis, yang mencerminkan kebutuhan mereka secara jujur tanpa mengikuti gengsi atau keinginan semata.

"Banyak dari Gen-Z mungkin belum memiliki perencanaan yang matang, biasa disebut besar pasak daripada tiang," katanya.

Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Serang Raya Endang Tri Santi mengingatkan Gen Z akan pentingnya literasi di era digital.

Menurutnya, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk memilah informasi yang valid dari yang menyesatkan, terutama agar generasi Z terhindar dari keputusan finansial yang berisiko.

“Di tengah tsunami informasi saat ini, sikap kritis sangat diperlukan. Kita harus selalu cek data dan verifikasi sumber dengan teliti, karena hal ini akan membantu kita terhindar dari keputusan finansial yang merugikan,” tegas Santi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional.(mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News