Gencarkan Program Tanam Bawang Merah di Lahan Gambut
jpnn.com, PONTIANAK - Provinsi Kalimantan Barat mengalami kekurangan bawang merah dalam jumlah besar.
Sebanyak 4.861.738 penduduk Kalbar membutuhkan 1.597 ton bawang merah per tahunnya. Sedangkan lahan pertanian bawang merah yang ada cuma bisa menyajikan 99 ton per tahun.
Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalbar, Abdul Manaf membenarkan hal ini.
“Jadi dihitung dari produksi sendiri, Kalbar masih defisit, dan itu data tahun 2016,” tutur Manaf, seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Solusi yang ditawarkan untuk menutupi defisit ini, menurut dia, adalah dengan menggalakkan program menanam di lahan gambut. Rancangan ini memang dikhususkan untuk komoditas bawang merah.
“Hasilnya sudah bagus, tinggal bagaimana mengatur masa tanam dan memfasilitasi permodalannya,” ungkapnya.
Tak hanya bawang merah, produksi cabai pun belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kalbar. Kebutuhan cabai pada 2016 mencapai 5.004 ton, sedangkan produksinya hanya 4.463 ton.
Dikatakan Manaf, mengatasi ini dibuatlah program tanam cabai di rumah-rumah penduduk.
Provinsi Kalimantan Barat mengalami kekurangan bawang merah dalam jumlah besar.
- Penyelundup Barang Ilegal dari Malaysia Ditangkap di Bengkayang
- Tak Hanya Bertugas jadi Penyedia Obat, Apoteker Berperan Aktif di Puskesmas dan RS
- Kalahkan Sulawesi Tenggara, Polda Kalimantan Barat Harus Tetap Berbenah
- Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat
- Residivis Merusak dan Menjarah Makam China, Ini Motifnya
- Honorer K2 Prioritas Diangkat PPPK 2024, Penempatan P1 Aman, Tanpa Tes