Gencatan Senjata Syria Mulai 27 Februari
jpnn.com - DAMASKUS – Kesepakatan Rusia dan Amerika Serikat (AS) menunda aksi militer di Syria mendapat dukungan pemerintah republik tepi Laut Mediterania tersebut.
Presiden Bashar al-Assad mengaku siap ikut mewujudkan “gencatan senjata” sementara di wilayahnya. Terpisah, oposisi mengungkapkan hal senada.
“Kami bersedia menghentikan serangan, kecuali terhadap jaringan Negara Islam (IS alias ISIS) dan Fron Al-Nusra yang merupakan afiliasi Al Qaeda. Itu sesuai kesepakatan Rusia dan AS,” jelas jubir Pemerintah Syria di Kota Damaskus sebagaimana dilansir laman AFP.
Untuk teknisnya, menurut sang jubir, Syria akan berkoordinasi dengan Rusia. Sebab, selama ini, militer Rusia yang banyak bekerja sama dengan pasukan Syria.
Rencananya, semua pihak yang terlibat dalam perang sipil di Syria itu akan menghentikan serangan mereka mulai Sabtu (27/2).
Tetapi, Syria masih akan berkoordinasi lebih dulu dengan Rusia tentang wilayah mana saja yang akan masuk dalam zona “gencatan senjata” mereka. Yang jelas, pasukan Assad tidak akan berhenti melancarkan serangan antiteror ke kantong-kantong ISIS dan Fron Al-Nusra. (hep/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29