Generasi Hilang Tertua di Komunitas Aborijin Genap Berusia 1 Abad


Harry Bennett baru saja memasuki usia 100 tahun tapi kelahirannya, tadinya, sama sekali tak diharapkan.
"Saya lahir di Stasiun Telegram Tua di wilayah Tennant Creek," kenangnya.
Ia menuturkan, "Ibu dan ayah saya saling jatuh cinta, Anda tahu maksud saya kan? Dan saya-lah hasilnya."
Ayah Harry berkulit putih sementara ibunya adalah warga Aborijin.
Tapi saat ibunya hamil, nenek Harry menyuruhnya untuk membunuh sang bayi karena ia tak ingin keluarganya dipermalukan karena memiliki anak berkulit hitam.
"Mereka bilang, ‘nanti saat kamu melahirkan bayi itu, bunuh dia’ ... jadi orangtua saya bilang ‘baiklah’, bukannya kembali ke Helen Springs (Wilayah Utara Australia) mereka malah pergi ke Tennant Creek dan saya-lah hasilnya," ujar Harry.
Anak-anak dikubur dalam pasir, disembunyikan dari polisi
Pada saat itu, jika seorang warga kulit putih memiliki pasangan perempuan Aborijin, itu tergolong kejahatan, jadi ayah Harry pergi untuk menghindari hukuman penjara selama tujuh tahun.
Tapi ibunya menghadapi lebih banyak rintangan.
Harry Bennett baru saja memasuki usia 100 tahun tapi kelahirannya, tadinya, sama sekali tak diharapkan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia