Generasi Hilang Tertua di Komunitas Aborijin Genap Berusia 1 Abad
Harry Bennett baru saja memasuki usia 100 tahun tapi kelahirannya, tadinya, sama sekali tak diharapkan.
"Saya lahir di Stasiun Telegram Tua di wilayah Tennant Creek," kenangnya.
Ia menuturkan, "Ibu dan ayah saya saling jatuh cinta, Anda tahu maksud saya kan? Dan saya-lah hasilnya."
Ayah Harry berkulit putih sementara ibunya adalah warga Aborijin.
Tapi saat ibunya hamil, nenek Harry menyuruhnya untuk membunuh sang bayi karena ia tak ingin keluarganya dipermalukan karena memiliki anak berkulit hitam.
"Mereka bilang, ‘nanti saat kamu melahirkan bayi itu, bunuh dia’ ... jadi orangtua saya bilang ‘baiklah’, bukannya kembali ke Helen Springs (Wilayah Utara Australia) mereka malah pergi ke Tennant Creek dan saya-lah hasilnya," ujar Harry.
Anak-anak dikubur dalam pasir, disembunyikan dari polisi
Pada saat itu, jika seorang warga kulit putih memiliki pasangan perempuan Aborijin, itu tergolong kejahatan, jadi ayah Harry pergi untuk menghindari hukuman penjara selama tujuh tahun.
Tapi ibunya menghadapi lebih banyak rintangan.
Harry Bennett baru saja memasuki usia 100 tahun tapi kelahirannya, tadinya, sama sekali tak diharapkan.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat