Generasi Keenam Terancam, Mayoritas Lahan Petani HGU
jpnn.com, BOLAANG MONGONDOW - Status Bumi Totabuan sebagai daerah lumbung beras terancam. Pasalnya, sebagian besar lahan pertanian merupakan lahan Hak Guna Usaha (HGU) pemerintah. Bila dibutuhkan, lahan HGU bisa sewaktu-waktu dialihfungsikan.
Salah satunya, 660 hektare lahan pertanian di Desa Lolak II, Kecamatan Lolak. Tanah yang jadi sumber penghasilan masyarakat merupakan lahan HGU Pemkab Bolmong. Meski belum saat ini, kemungkinan ambil alih lahan oleh pemkab terus membayangi pikiran 173 kepala keluarga di sana.
Sangadi Skiver Laleno menceritakan, lahan pertanian telah digarap turun temurun. Sangadi bersama warga desa lainnya merupakan keturunan para transmigran asal Sangihe, puluhan tahun lalu. Awalnya, semua tanah di Desa tersebut merupakan lahan HGU pemerintah.
Namun setelah penduduk memadat, pemerintah akhirnya mengabulkan 120 hektare untuk menjadi pemukiman warga. “Kami ini sudah generasi keenam. Mayoritas kami menanam jagung. Kalau nanti pemerintah mengambil lahan untuk dialihkan kami tidak bisa buat apa-apa," keluh dia.
Lanjutnya, ada delapan kelompok tani di sana. Mereka bahkan mendapat bantuan tiga ton jagung setiap kali mulai menanam. "Kalau kami tak lagi menanam, mau diapakan tiga ton jagung itu. Tentu mengurangi produksi jagung di Bolmong. Tapi yah mau bagaimana lagi, kami hanya menumpang," keluh dia.
Kepala Dinas Perkebunan, Kartini Mokoginta mengatakan, areal seluas 17 hektare di kawasan kantor bupati memang milik pemerintah. Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan pihak ketika untuk mengelola buah kelapa di lokasi tersebut. “Tanaman yang di bawah kelapa itu, milik petani jagung yang meminjam lahan pemerintah tersebut. Kami hanya mengelola yang kelapa saja," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan, Holtikultura dan Aneka Tanaman, Dinas Pertanian Sahrul Dossa mengatakan, memang banyak petani di Bolmong hanya menggarap lahan HGU.
Namun selama lahan tersebut masih kosong, petani silakan menanam. Apalagi bantuan jagung sekarang melimpah. “Dan kami saat ini sedang mengejar hasil produksi jagung," tukasnya.(JPG/mp/fri/jpnn)
Status Bumi Totabuan sebagai daerah lumbung beras terancam. Pasalnya, sebagian besar lahan pertanian merupakan lahan Hak Guna Usaha (HGU) pemerintah.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi
- TJSL PELNI Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur