Generasi Melek Politik Diskursus Kebijakan Untuk Atasi Kemacetan Bandung

Generasi Melek Politik Diskursus Kebijakan Untuk Atasi Kemacetan Bandung
Generasi Melek Politik bersama sejumlah mahasiswa. Dok: source for JPNN.

Direktur Eksekutif Yayasan Partisipasi Muda, Neildeva Despendya Putri, berharap program Academia Politica mampu mendorong anak muda memahami pentingnya politik di kehidupan sehari-hari. Menurut dia, setiap partisipasi politik akan berdampak pada kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

“Politik agar menjadi relevan dengan anak muda, Academia Politica dirancang dengan tema visual yang sedang menjadi tren budaya populer seperti misalnya Barbie, Squid Game, Harry Potter, dan Avatar,” kata Neildeva.

Neildeva percaya, Academia Politica mampu memberikan pengalaman perumusan kebijakan publik dari kacamata masing-masing stakeholder seperti NGO sampai Pemerintah. Tujuannya, untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda Indonesia, agar ketika duduk di bangku pemimpin, mereka paham bahwa isu lingkungan adalah isu prioritas untuk bumi kedepannya.

“Academia Politica adalah ruang aman dan tempat belajar anak muda untuk berpartisipasi aktif dengan mendapatkan kemampuan agenda setting, negosiasi, argumentasi, hingga membuat rekomendasi kebijakan atau policy brief,” ujar dia.

Sebagai informasi, kegiatan Academia Politica berisi simulasi pembuatan kebijakan publik terkait isu wacana penggantian angkutan kota (angkot) dengan microbus listrik yang ramah lingkungan.

Para peserta yang terdiri dari anak-anak muda, perwakilan Pemerintah, NGO, Korporasi, DPR, dan Akademisi diberikan waktu 30 menit untuk menyusun argumentasi sesuai dengan sudut pandang dan fungsi masing-masing peran yang telah dibagi sebelumnya terkait dengan isu pemantik. (cuy/jpnn)


Generasi Melek Politik (GMP) berusaha mencari solusi untuk mengatasi kemacetan di Bandung.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News