Generasi Milenial Kuasai 40 Persen Bisnis Kuliner di Jatim
Namun, Apkrindo belum memiliki data resmi terkait dengan pengunjung dari luar Surabaya itu.
’’Mereka yang dari luar kota kalau buka puasa di Surabaya pasti sekalian belanja. Sebab, mal besar yang dekat dari Solo atau Semarang ya di Surabaya ini. Lewat tol cepat,’’ papar Tjahjono.
Apkrindo berharap kinerja positif bisnis kuliner bisa menutup kekurangan pada triwulan pertama lalu yang lesu.
’’Secara keseluruhan, angka penjualan resto dan kafe di Jatim memang turun 20 persen di tiga bulan pertama 2019. Banyak penyebabnya,’’ imbuhnya.
Dia menyebut isu politik menjadi salah satu penyebab lesunya bisnis kuliner sepanjang Januari–Maret.
Namun, Tjahjono optimistis pada semester kedua nanti angka penjualan kuliner Jatim bisa double digit. Apalagi, belakangan banyak kafe baru yang bermunculan.
Menurut Tjahjono, hal itu bisa memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Beberapa contoh tempat makan baru yang akan buka di Surabaya adalah saladstop, nasi goreng milenial, dan kopi becak.
Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur tersenyum selama Ramadan dan Idulfitri.
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Keren, 7 Brand Produk F&B Mahasiswa Universitas Ciputra Tampil di SIAL InterFood 2024
- Indofood Berbagi Inspirasi Bisnis dan Kreasi Kuliner di SIAL Interfood 2024
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Guntur Breathe Rilis EP 'Relate', Persembahan Untuk Milenial dan Gen Z
- BAZNAS Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program ZChicken