Generasi Milineal Indonesia: Jangan Percaya Medsos, Baca Buku, dan Bergaul Secara Global


Mempertanyakan konsep keindonesiaan
Sementara itu Prof Ariel Heryanto, Direktur Herb Feith Indonesian Engagement Center di Monash University dalam paparannya mengajak para mahasiswa dan peserta yang hadir untuk berpikir ulang mengenai pendapat yang ada mengenai Indonesia saat ini.
Hal seperti demokrasi, terorisme, keunikan sebagai orang Indonesia, krisis ekonomi dan berbagai hal lain menurut Ariel Heryanto perlu dikaji kembali oleh generasi milineal guna menghadapi kenyataan dunia yang sangat berbeda saat ini.
"Misalnya soal terorisme tidak ada lagi satu peristiwa terjadi di satu tempat merupakan produk lokal. Ini bisa kita lihat dari kejadian pemboman di Sri Lanka baru-baru ini." kata Ariel Heryanto.
Ariel Heryanto juga mencontohkan bahwa pemikiran bahwa globalisasi yang sekarang ini terjadi seolah-olah merupakan konsep yang baru.
"Padahal globalisasi itu sudah terjadi selama 200 tahun terakhir, dan sebenarnya kolonialisme itu adalah salah satu bentuk globalisasi."
Oleh karena itu, Prof Ariel Heryanto mengatakan bahwa keadaan dunia saat ini sebenarnya tidaklah lebih mudah dari sebelumnya.
"Ada banyak kesempatan yang terbuka, namun juga ada banyak tantangan. Apa yang sebelumnya kita pelajari sekarang sudah tidak berlaku lagi."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia