Generasi Muda Bicara Soal Pemilu di Australia, Apa yang Beda dengan Indonesia?
Tapi saat ditanya soal politik Australia, Nasya mengaku kecewa dan kehilangan harapannya dengan politisi yang menurutnya juga dirasakan oleh banyak warga lainnya.
Saat banyak warga Indonesia merasa bingung siapa yang harus dipilih pada pemilu kemarin, Nasya mengatakan politik di Australia lebih mudah ditebak.
"Kebanyakan orang tahu, jika memilih Koalisi, maka Anda berikan suara untuk kebijakan yang konservatif secara ekonomi dan mungkin konservatif secara sosial, jika hak partai mendominasi."
Lantas adakah partai yang menyuarakan aspirasi Nasya dan menjadi pilihannya pada pemilu tanggal 18 Mei nanti? Jawabnya, "tentunya tidak ada".
"Saya jijik dengan pendirian Koalisi soal pengungsi dan imigrasi yang memicu xenophobia, sementara Partai Buruh sebelumnya membela sesuatu tapi sekarang tidak menawarkan sesuatu yang berbeda."
Nasya tinggal di kota Melbourne, yang perwakilannya di parlemen adalah Adam Brandt dari Partai Hijau.
"Partai Hijau mungkin jadi partai yang terdekat dengan posisi saya dalam banyak hal," ujarnya, yang juga mengaku peduli dengan lingkungan tetapi seorang kapitalis sejati.
Photo: Benjamin lebih melihat seberapa aktif politisi di kawasan ia tinggal dan kebijakan yang ditawarkannya. (Foto: Koleksi pribadi)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata