Generasi Muda Bicara Soal Pemilu di Australia, Apa yang Beda dengan Indonesia?

Suhu perpolitikan yang memanas jelang pemilu tidak hanya dirasakan di Indonesia, saat banyak warga mengaku mengalami keregangan hubungan pertemanan, bahkan persaudaraan.
Begitu pula di Australia, banyak warga yang mulai pusing dan muak dengan masa kampanye dan Benjamin mengaku sering berdebat dengan keluarga dan teman-temannya.
"Tak semua anak muda mendukung kebijakan atau filosofi politik yang saya dukung, yakni pasar bebas, tanggung jawab dan kebebasan pribadi," katanya.
"Tapi inilah keindahan demokrasi, kemampuan untuk berbagi dan memperdebatkan ide-ide dengan rasa hormat tanpa takut dibalas," ujarnya, dengan mengatakan apa yang dilakukan warga Australia adalah untuk menjadikan negaranya sebagai negara yang lebih baik.
Sementara Nasya mengaku jika keluarganya tidak banyak berbicara soal politik, karena orang tuanya adalah berkewarganegaraan Indonesia dan saudara kandungnya mendukung Partai Buruh.
Ikuti berita-berita seputar kampanye dan pemilu Australia 2019 di situs ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia