Generasi Muda Punya Peran Penting Perangi Radikalisme
jpnn.com, PADANG - Tidak ada satu pun provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang steril dari terorisme.
Karena itu, pemerintah pusat dan daerah wajib mewaspadai keberadaan kelompok radikal itu.
"Itu fakta dari total lebih dari 1.200 lebih teroris yang telah tertangkap berasal dari berbagai daerah. Memang mereka tidak sering pulang ke kampung halamannya.
Namun, kalau sampai mereka pulang dan menyebarkan ideologi kekerasan, apalagi sampai melakukan aksi, itu jelas tidak boleh terjadi. Dari situlah kita harus selalu waspada terhadap kelompok ini," kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, MH usai membuka pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 wilayah Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Senin (7/8) malam.
Pembukaan Duta Damai Dunia Maya itu dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi III BNPT Irjen Pol Hamidin, Kapolda Sumber Irjen Pol Fahrizal, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, anrem Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari, Inspektur BNPT Amrizal, dan jajaran FKPT Sumbar.
Suhardi menilai kemajuan teknologi informasi membuat semua menjadi rentan terhadap propaganda radikalisme dan terorisme.
Dari hasil survei nasional, orang Indonesia rata-rata bermain gadget selama 131 per hari.
Akibat globalisasi itu, nilai-nilai tradisional Islam banyak tergerus dan terbawa ideologi transnasional.
Tidak ada satu pun provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang steril dari terorisme.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack