Generasi Zaman Now Tak Perlu Malu Terapkan Nilai Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Pengajar Kajian Strategis dan Global Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (UI) Muhammad Syaiqullah mengatakan, generasi zaman now harus memperkuat dan memperkaya diri dengan pemahaman tentang jati diri bangsa.
Secara khusus, dia meminta generasi muda memperkuat pertahanan diri dengan Pancasila dan menghormati para pahlawan.
Menurut dia, hal itu penting dalam menghadapi era globalisasi, kemajuan informasi teknologi, serta mengantisipasi ancaman radikalisme dan terorisme.
“Meski bukan produk Penataran P4 seperti generasi muda 1990-an, anak muda zaman now harus memiliki kepedulian dan pertahanan dalam menghadapi ancaman global seperti radikalisme dan terorisme. Dengan begitu, anak muda zaman now bisa menjadi pahlawan masa kini dengan menjadi agen kemajuan, perdamaian, dan kesatuan NKRI,” kata Syaiqullah, Selasa (7/11).
Dalam konteks tantangan dan ancaman saat ini, Syaiqullah menguraikan bahwa perjuangan anak muda sekarang melawan intoleransi, radikalisme, dan upaya perpecahan lainnya.
Itu adalah tantangan nyata di depan anak muda zaman now.
Karena itu, sambung Syaiqullah, generasi muda harus bisa melakukan kontra narasi terhadap konten-konten negatif di dunia maya, baik intoleransi, radikalisme, terorisme, dan hoaks.
Menurut dia, langkah itu mau tidak mau harus dilakukan anak muda zaman now. Pasalnya, hal itu terkait sustainability (kelanjutan) sebuah bangsa dan negara.
Muhammad Syaiqullah mengatakan, generasi zaman now harus memperkuat dan memperkaya diri dengan pemahaman tentang jati diri bangsa.
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kandidat Ketum ILUNI FHUI Ini Siapkan Proker Konsultasi Hukum Gratis
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Mengapa Saat Hujan Gerimis Perasaan Seseorang jadi Melankolis? Begini Penjelasan Psikolog
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI