Geng Motor Tebar Teror, Dua Tewas

Geng Motor Tebar Teror, Dua Tewas
Geng Motor Tebar Teror, Dua Tewas

Saat di RSHS, Erna ditemani Hasrat, kakak Syukur. Menurut Erna, anaknya sempat bebicara jika pelaku menggunakan sepeda motor Supra dan rata-rata memakai jaket bertuliskan geng motor tertentu. "Sebelum masuk ke ruang operasi, Syukur bicara kalau dia hanya ingat pelakunya pakai motor Honda Supra dan memakai jaket yang ada tulisan nama geng motor. Anak saya korban geng motor," ungkap warga Karangtineung ini sambil menyebutkan nama geng motor yang dimaksud Syukur.

Sementara itu, Hasrat meminta polisi bisa segera menangkap para pelaku. Bahkan memberantas geng motor di Kota Bandung sampai ke akar-akarnya. "Saya meminta dengan hormat agar para pelaku bisa ditangkap dan polisi segera memberantastas geng motor. Selama ini polisi tidak maksimal dalam mengantisipasi aksi geng motor. Akibatnya warga Kota Bandung menjadi tidak nyaman dan aman jika berjalan-jalan di malam hari," katanya.

Sementara itu, rekan korban Uud, 24, menyebutkan, teman-temannya bukan anggota geng motor, bahkan keempatnya tercatat sebagai aktivis Masjid At-taqwa KPAD Gegerkalong.  "Afifudin dekat banget sama saya. Kami sama-sama pengurus masjid. Almarhum sering menginap di masjid. Lali Ricky dan Syukur juga sering datang ke masjid. Di sini juga mereka bertemu dan menjadi sahabat," ujarnya.

Afifudin merupakan warga Subang yang sedang menempuh kuliah di Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung. Selama di Bandung, Afif menyewa kamar kos di daerah Sukahaji.Menurut Uud, beberapa hari terakhir, Afifudin sempat bercerita soal STNK motornya yang dirampas kelompok pemuda. "Nah, saya tidak tahu apakah dia di fly over itu untuk janjian dengan pemuda-pemuda yang mengambil STNK-nya atau memang dicegat," katanya.

BANDUNG - Seolah tak pernah mati, geng motor di Kota Bandung terus menebar teror. Aksi kawanan geng motor mengakibatkan tewasnya dua pemuda yaitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News