Geng Motor Tebar Teror, Dua Tewas

Geng Motor Tebar Teror, Dua Tewas
Geng Motor Tebar Teror, Dua Tewas

Uud mengaku sangat kehilangan sahabat terbaiknya. Uud mendapat informasi kematian Afifudin setelah menunaikan salat subuh. "Habis shalat subuh, saya langsung ke sini karena ditelepon polisi. Saya dan teman-teman pengurus masjid sangat kaget dan kehilangan," katanya.

Uud juga tidak yakin jika kematian Afifudin ada hubungannya dengan kegemaran korban pada musik-musik cadas sepeti underground. "Almarhum memang suka musik-musik cadas. Bahkan helm-nya ditempeli stiker-stiker band undergound seperti Beside, Burgerkill, Jasad, dan lainnya. Almarhum orangnya sangat baik," kata Uud.

Kekasih Afifudin, Rina Hildayani, 19, menuturkan, Afifudin dan rekan-rekannya berada di Pasupati untuk mencari pelaku perampasan yang biasa beraksi di Pasupati. Dia mengetahuinya karena sempat menghubungi Afif sekitar pukul 23.00. "Dia bilang mau pergi ke Pasupati untuk memancing pelaku jambret. Dia pergi bersama teman-temannya, termasuk Ricky yang memang pernah jadi korban penjambretan. Saya sempat melarang, tetapi mereka tetap pergi ke flyover," ujarnya.

Rina mengaku pernah menjadi korban perampasan di flyover Pasupati pada 31 Mei silam sekitar pukul 23.30. Rina yang sedang dibonceng Afif, dipepet tiga motor. Beberapa pelaku turun sambil menempelkan samurai ke perut Rina dan pisau dapur ke leher Afif.

BANDUNG - Seolah tak pernah mati, geng motor di Kota Bandung terus menebar teror. Aksi kawanan geng motor mengakibatkan tewasnya dua pemuda yaitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News