Gengsi, Penginnya Nikah Gedean

Gengsi, Penginnya Nikah Gedean
Gengsi, Penginnya Nikah Gedean. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Merasa gengsi dan punya banyak uang, si Sephia, 41, memaksa suaminya, Donwori, 45, untuk menyumbang pernikahan adiknya.

Padahal, kondisi perekonomian keluarga yang tinggal di kawasan Gubeng Kertajaya itu lagi kurang.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Hal itu membuat pria yang bekerja sebagai pegawai bank itu tak bisa sesuka hati berfoya-foya.

Ia juga tidak bisa seroyal sewaktu mereka belum menyicil rumah barunya.

”Sudah mikir masa depan anak. Setidaknya bisa menyekolahkan, namun istri tidak sepakat. Istri memaksa uangnya dibuat dulu untuk biaya resepsi adiknya,” kata Donwori.

Bagi Donwori, tanggung jawab resepsi adik iparnyanya tentu bukan tanggung jawabnya.

Apalagi, kedua orang tua Sephia masih ada. Berdalih kedua orang tua sudah pensiun, maka biaya menikah adalah tanggung jawab kakak tertua.

Merasa gengsi dan punya banyak uang, si Sephia, 41, memaksa suaminya, Donwori, 45, untuk menyumbang pernikahan adiknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News