Genjot Ekspor Dengan Desentralisasi Perizinan
Minggu, 21 Juli 2019 – 01:41 WIB
“Namun, pengaplikasian online ini belum dipahami seluruh pelaku usaha. Masih perlu sosialisasi,’’ ujarnya.
Menurut Isdarmawan, biaya logistik di Jatim juga masih mahal. Padahal, pertumbuhan ekonomi Jatim bergantung pada ekspor dan investasi.
Saat ini 90 persen ekspor Jatim adalah produk manufaktur. Contohnya, makanan olahan, perhiasan, tekstil, dan kayu.
’’Sekitar 10 persen komoditas ekspor Jatim berasal dari sektor pertanian dan perkebunan,’’ ungkapnya. (res/c14/hep)
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkomitmen untuk terus mendukung kinerja ekspor.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024