Genjot Ekspor, Industri Perlu Insentif dari Pemerintah
Ia menambahkan, untuk tahun ini pasar ekspor meubel ke Amerika Serikat sangat potensial. Pasalnya, AS dan Tiongkok saling melakukan proteksi dagang.
Padahal, produk meubel Tiongkok selama ini mendominasi di pasar AS. Sobur mengaku, pasar meubel AS tahun 2016 saja mampu mencapai USD 40 miliar.
Dimana 70 persen pasar diantaranya diisi oleh produk meubel asal Tiongkok.
Sementara produk meubel asal Indonesia baru menyentuh angka 2 persen saja atau setara dengan USD 800 juta.
”Karena itu, ini merupakan momen yang tepat untuk menggenjot ekspor. Sebab, produk meubel Tiongkok akan dipangkas oleh pemerintah AS. Jika pasar kita di AS mampu mencapai 4 persen saja, maka target pertumbuhan ekspor tahun ini akan terealisasi,” imbuh Sobur.
(gus/hen/jpnn)
JPNN.com – Pelaku industri meubel berharap pemerintah memberi sejumlah insentif untuk menggenjot pasar ekspor yang ditarget tumbuh hingga 12
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban