Genjot Ekspor Kayu, Kemenhut Siapkan Skema Baru

Genjot Ekspor Kayu, Kemenhut Siapkan Skema Baru
Genjot Ekspor Kayu, Kemenhut Siapkan Skema Baru
Banyak beredarnya isu negatif membuat harga kayu lokal anjlok hingga 50 persen dari harga normal tatkala dijual ke luar negeri. Kayu lokal hanya dihargai USD 150 per kubik di luar negeri, padahal harga wajarnya mencapai USD 350 per kubik. ’’Makanya, kita juga akan sosialisasikan SVLK ini ke luar supaya harga kayu kita menjadi pantas,’’ katanya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, SVLK bisa menjawab tuntutan pasar kayu di Uni Eropa, AS, Jepang, dan China. Hidayat menyebut, tahun lalu, kontribusi produk-produk kehutanan untuk sektor nonmigas sebesar 5,5 persen, kertas dan produk percetakan 4,5 persen. ’’Angka ini menunjukkan peran besar untuk perekonomian, namun karena ada pembalakan ilegal industri ini menurun,’’ ungkapnya.

Sementara nilai ekspor untuk pulp pada 2011 mencapai USD 1,9 miliar, kertas ekspor USD 4,3 miliar, mebel kayu USD 1,16 miliar. Ia mengharapkan, kapasitas mebel bubur kertas bisa naik 3 persen dan kertas 10 persen.

Ke depannya industri kertas hanya akan menggunakan sumber daya dari hutan industri, untuk memastikan pemain hilir, sejumlah kementerian dan seluruh stakeholder terus berkoordinasi untuk pelaksanaan SVLK. ’’Indonesia merupakan pasar yang sangt basah dengan melimpahnya sumber daya kehutanan. Bahan baku juga perlu dipastikan diperoleh legal, ini bisa meningkatkan kepercayaan pembeli, dan ada iklim perdagangan yang lebih baik lagi,” kata Hidayat.

JAKARTA – Kementerian Kehutanan tengah mempersiapkan skema baru untuk menggenjot ekspor kayu Indonesia. Selama ini kayu Indonesia sulit menembus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News