Genjot Ekspor, Pemerintah Harus Pacu Daya Saing Manufaktur
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menilai, target pertumbuhan ekspor delapan persen masih cukup rasional.
Namun, menurut Benny, pemerintah perlu memacu daya saing manufaktur.
’’Kalau kita masih andalkan produk mentah untuk diekspor, akan sulit untuk tumbuh di tengah tingginya ketidakpastian global. Manufaktur kita pun belum mampu mengimbangi kinerja ekspor dari produk mentah,” ujar Benny, Selasa (23/4).
BACA JUGA: Indonesia Berpeluang Ekspor Obat-obatan ke Rwanda
Di sisi lain, dia belum melihat adanya dampak yang signifikan dari perjanjian dagang yang sedang dijalin Indonesia pada tahun ini.
Sebab, belum ada kesepakatan dagang selain yang dijalin bersama ASEAN yang sudah dapat direalisasikan tahun ini.
Sejumlah kerja sama dagang yang digadang-gadang memberikan dampak besar terhadap kinerja ekspor RI, misalnya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), baru bisa direalisasikan akhir tahun ini atau tahun depan. (agf/c17/oki)
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menilai, target pertumbuhan ekspor delapan persen masih cukup rasional.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor