Genjot Fintech, Bank Butuh Perusahaan Telekomunikasi
jpnn.com, JAKARTA - Perbankan sebagai lembaga dengan bisnis inti di jasa keuangan tak ingin ketinggalan mengembangkan financial technology (fintech).
Direktur Digital Banking and Technology PT Bank Mandiri Tbk Rico Usthavia Frans menyatakan, bank berupaya maksimal dalam mengembangkan gaya hidup dan teknologi.
’’Dalam hal tersebut, bank butuh bantuan perusahaan telko. Sebab, mereka jelas lebih berpengalaman. Kalau mau fintech berkembang, kami butuh jaringan yang lebih kuat, enggak lemot, dan enggak sering error sehingga pengguna fintech nyaman,’’ tuturnya.
Produk fintech yang berkaitan dengan sistem pembayaran, baik yang dijual bank maupun perusahaan telko, terkadang sama-sama mengharuskan adanya saldo yang bisa di-top up.
Saldo itu disimpan baik dalam kartu maupun dalam akun uang elektronik yang menggunakan nomor ponsel.
Menurut Rico, saldo dalam uang elektronik tersebut lebih difungsikan untuk pembayaran.
Kalau ada yang mengendap, dana atau saldo itu hanya bersifat sementara.
Berbeda dengan tabungan yang bisa menyimpan dana nasabah hingga jangka panjang.
Perbankan sebagai lembaga dengan bisnis inti di jasa keuangan tak ingin ketinggalan mengembangkan financial technology (fintech).
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok, dan Kupang Menembus Pasar Global
- Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Dorong Ekonomi Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Sinergi Privy, AFTECH dan AFPI untuk Perkuat Keamanan Fintech Nasional
- Bank Mandiri Memperkenalkan Livin’ Around the World Kepada Diaspora Indonesia di AS
- Efek Transformasi Digital, Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional