Genjot Infrastruktur Indonesia Timur
Jumat, 27 Juni 2008 – 10:46 WIB
JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertengahan tahun ini mampu menekan ruas jalan nasional yang rusak berat dari sebelas persen menjadi enam persen. Dengan total panjang jalan nasional sekitar 35 ribu kilometer, artinya tahun ini masih akan ada 2.100 kilometer jalan nasional yang rusak parah. “Secara umum, baru pada akhir 2009 seluruh kerusakan di jalan nasional akan selesai diperbaiki,” ujar Dirjen Bina Marga Hermanto Dardak dalam dengar pendapat dengan Komisi Infrastruktur DPR Kamis (26/6). Proyek itu meliputi ruas Sorong-Makbon-Mega (88 kilometer), Sorong-Klamono-Ayamaru-Kebar-Manokwari (536 kilometer), Manokwari-Bintuni (253 km), Fakfak-Hurimber-Bomberay (161 km), Nabire-Wagete-Enarotali (262 km). Untuk jalur lintas selatan Kalimantan, penanganan akan mulai dilakukan dari Simanggaris (Kalimantan Timur) menuju Samarinda, Balikpapan, Batulicin dan Banjarmasin. Pembangunan jalan lintas sepanjang 3.368 kilometer itu akan dilanjutkan di Palangkaraya, Sampit, Pangkalan Bun, Tayan, hingga jalan perbatasan di Entikong dan Aruk.
Berbeda dengan proyek jalan di Jawa yang fokus pada proyek jalan tol Trans Jawa, proyek-proyek jalan di luar Jawa bertumpu pada peningkatan kondisi jalan substandar menjadi standar, yakni dua lajur jalan selebar enam-tujuh meter yang dibatasi median jalan. Selain proyek jalan lintas barat Sulawesi, lintas selatan Kalimantan, dan lintas tengah Sumatera, pemerintah juga fokus pada sebelas ruas jalan utama di Papua.
Baca Juga:
Ruas lainnya ialah Timika-Mapurujaya-Pomako (42 km), Serui-Menawi-Saubeba (49 km), Jayapura-Wamena-Mulia (733 km), Jayapura-Sarmi (364 km), Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Batas Papua Nugini (53 km), dan Merauke-Woropko (557 km).
Karena keterbatasan anggaran, ujar Hermanto, sebelas ruas di Papua sepanjang 3.090 kilometer akan digarap dalam tahun jamak. Menurut estimasi, proyek jalan itu membutuhkan anggaran Rp 8 triliun. Tahun ini, Departemen PU mencicil proyek ruas jalan Manokwari-Bintuni dan Nabire-Enarotali senilai Rp 859 miliar.
Baca Juga:
“Lintas selatan Kalimantan adalah bagian dari Pan Borneo Highway yang ingin menjadikan Pulau Kalimantan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru antara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina,” paparnya.
JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertengahan tahun ini mampu menekan ruas jalan nasional yang rusak berat dari sebelas persen menjadi enam persen.
BERITA TERKAIT
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Benahi Sistem Transportasi Nasional, Presiden Bentuk Ditjen Integrasi & Multimoda di Kemenhub
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Saksi Ahli Sidang Timah Sependapat Kerugian Negara Hanya Bisa Dihitung BPK
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan