Genjot Investasi, Kurangi Ketergantungan Terhadap Bahan Baku Impor
jpnn.com, JAKARTA - Para investor menyambut baik tensi dan situasi politik di Indonesia yang mulai melandai setelah Pemilu 2019.
Hal tersebut dianggap penting untuk mengembalikan kepercayaan investor setelah wait and see di musim pilpres lalu.
Bukan hanya investor luar negeri, melainkan juga pelaku usaha dalam negeri.
BACA JUGA: Prospek Ekonomi Indonesia Cerah, BI Ajak Investor Global Tanam Modal
”Situasi politik yang cepat reda membuktikan bahwa Indonesia sudah matang berdemokrasi. Itu bagus di mata investor,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani.
Menurut dia, stabilitas politik akan diikuti dengan kepercayaan investor. Harapannya, hal tersebut dapat tecermin pada penguatan rupiah atau sinyal positif di indeks harga saham gabungan (IHSG) di lantai bursa.
Menurut Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, optimisme investor yang dibangun dari situasi politik sangat penting. Rosan menyebut investasi Indonesia masih cenderung tertinggal.
”Pekerjaan rumah kita meningkatkan investasi karena kontribusinya 34–35 persen dari pertumbuhan perekonomian,” ujar Rosan.
Para investor menyambut baik tensi dan situasi politik di Indonesia yang mulai melandai setelah Pemilu 2019.
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Gen Z dan Milenial Punya Gaya Cicilan Berbeda, Ini Tips dari Insight Investments
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Tegas, Bea Cukai Musnahkan Rokok & Pakaian Bekas Impor Ilegal di Entikong