Genjot Kinerja, Optima Prima Metal Sinergi Segera Melantai di Bursa
“Dengan komitmen yang tinggi dalam menjalankan bisnis perusahaan, kami bersyukur dapat mengambil bagian terhadap pengadaan bahan baku besi baja di Indonesia,” tutur Meilyna.
Direktur Keuangan OPMS Alan Priyambodo Krisnamurti mengatakan, secara fundamental bisnis perseroan terus mengalami peningkatan.
Hingga April 2019 penjualan tercatat naik 44,2 persen menjadi Rp 35,2 miliar dari Rp 24,4 miliar pada April 2018.
Laba bersih OPMS meningkat drastis menjadi Rp 2,13 miliar pada April 2019 dan total asset tercatat Rp 81,61 miliar.
Alan menambahkan peluang pasar di industri besi baja ini sangat besar yang tentunya akan mendukung pertumbuhan bisnis OPMS.
Sektor industri pengolahan khususnya logam dasar selalu bertumbuh positif dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Pada 2017 dan 2018 sektor ini bertumbuh 5,87 dan 8,99 persen. Industri peleburan besi baja di Indonesia terpusat di wilayah pulau Jawa dengan total kapasitas sebesar 12 juta ton.
Untuk area Jawa Timur saja terdapat 12 perusahaan peleburan dengan total kapasitas sebesar 2,4 juta ton.
PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada September 2019.
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- ARA 2023 Dorong Governansi dan Keberlanjutan Perusahaan
- Mini Ekspose
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO
- Pertumbuhan Laba Konsisten, Ini Sederet Perusahaan yang Raih Top Corporate Award 2024
- Katadata SAFE 2024 Segera Digelar di Jakarta, Catat Lokasi dan Tanggalnya!