Genjot Pembangunan, Jangan Sibuk Urus Bendera
Jumat, 12 April 2013 – 18:33 WIB
JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari mengatakan, yang menjadi masalah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) bukan karena memiliki bendera.
Tapi karena bendera yang diputuskan mirip dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Kita berpendapat bahwa sah semua provinsi di Indonesia memiliki lambang dan bendera masing-masing. NAD juga sah (memiliki lambang dan bendera). Tapi bendera yang diputuskan itu mirip dengan bendera yang digunakan GAM, itu yang menjadi masalah,” ungkapnya saat ditemui di gedung MPR, Jakarta, Jumat (12/4).
Ia mengatakan hal ini dikarenakan bangsa ini sudah sepakat untuk mengakhiri konflik-konflik masa lalu. Mestinya, saat ini harus menatap ke depan, dengan menggenjot pembangunan.
JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari mengatakan, yang menjadi masalah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
BERITA TERKAIT
- Biro Pemberitaan Parlemen Raih IDeaward 2024 Berkat Inovasi Lomba Konten Aspirasi
- Immanuel Ebenezer: Perusuh Diskusi FTA Harus Diseret ke Pengadilan
- Melalui Transformasi Digital di RS Bhayangkara Polri, AKBP. dr. Widi Terapkan Layanan One Day Service
- AKBP drg. Henry: RS Bhayangkara Polri Siapkan Strategi Peningkatan Pelayanan Gigi dan Mulut Melalui TI
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- UMB dan IKABOGA Indonesia Gelar Pelatihan Perancangan Media Komunikasi Digital Bagi Profil Organisasi