Genjot Penerimaan Negara, UKM Bakal Dipajaki
Senin, 06 Desember 2010 – 20:42 WIB

Genjot Penerimaan Negara, UKM Bakal Dipajaki
JAKARTA — Direktorat Jenderal Pajak terus berupaya menggenjot penerimaan negara dari sektor pajak. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan digarap untuk mendongkrak penerimaan pajak. Rencananya, Ditjen Pajak akan memajaki UKM yang memiliki omzet hingga Rp4,5 miliar per tahun.
"Kalau progresnya ke depan, kita memang akan menggenjot pajak dari UKM ini. Nanti penarikan pajaknya harus dengan sistem pajak yang simpel dan mudah karena UKM inikan tetap kita kategorikan kelompok usaha kecil," ungkap Ditjen Pajak Kemenkeu, Mochamad Tjiptardjo pada wartawan di DPR RI, Senin (6/12).
Baca Juga:
Namun Tjiptardo juga mengakui bahwa untuk menarik pajak dari sektor UKM diperlukan sosialisasi yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya pajak bagi pembangunan. Apalagi, katanya, selama ini UKM dengan pendapatan tinggi sudah dikenai pajak.
Karenanya, lanjut Tjiptardjo, perlu persiapan yang matang dari Ditjen Pajak untuk menganalisis potensi pajak dari sektor UKM. "Sistemnya harus sederhana dan harus tersosialisasi dengan baik," katanya.
Berdasarkan data Ditjen Pajak per 30 November 2010 lalu, total penerimaan pajak tanpa PPh migas baru mencapai Rp487,137 triliun atau 80,4 persen dari target APBN-P 2010 sebesar Rp606,116 triliun. Meski angka tersebut naik 13,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2009, namun Tjiptardjo mengaku masih ketar ketir menunggu progres pendapatan pajak diakhir tahun.
JAKARTA — Direktorat Jenderal Pajak terus berupaya menggenjot penerimaan negara dari sektor pajak. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan digarap
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang