Genjot Program Unggulan, Menteri Rini Dinilai Mampu Terjemahkan Nawacita Jokowi

"Presiden Jokowi kan Nawacita-nya pembangunan infrastruktur, nah lalu kemudian diusulkan agar Bank Mandiri dapatkan PMN, dan maksudnya tentu saja agar bank mandiri bisa ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur. Bank Mandiri itu memang untung, tetapi ketersediaan kapital mandiri tidak memadai untuk pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Menurut Fachri, kalau BUMN seperti Bank Mandiri tetap melakukan support atas pembangunan infrastruktur tetapi tanpa adanya PMN, tentu akan menjadi ilusi.
"Maka dari itu harus dibantu oleh APBN melalui PMN. Kemudian Rini mendorong Bank Mandiri sebagai BUMN ikut membiayai infrastruktur," tukasnya.
Hal itu menurut Fachri sangat penting karena selama ini pembangunan infrastruktur adalah satu hal yang sangat dihindari oleh perusahaan swasta. Sebab, pembangunan infrastrukutur itu tidak membuahkan penghasilan atau keuntungan yang cepat.
"Misalkan pembangunan pelabuhan, bandara dll. Itu keuntungannya jangka panjang. Karena keuntungannya butuh jangka panjang dan swasta biasanya menghindari. Itulah yang kemudian mendorong BUMN harus masuk. Itu yang saya lihat dilakukan oleh Rini sebagai terobosan dalam mewujudkan Nawacita Presiden Jokowi, yang menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai program unggulan," bebernya.
Kalau kemudian selama satu tahun ini kinerja Rini mendapatkan sorotan dari politisi, dia menilai bisa jadi memang hanya soal faktor kacamata saja. Bukan soal bahwa kinerja Rini sebagai menteri tidak performance. Sebab secara kinerja kalau dilihat dari kacamata profesional tentu sejauh ini sudah cukup bagus.
"Secara profesional, apa yang sudah dilakukan Rini menurut saya patut diapresiasi," ujarnya.(ray/jpnn)
JAKARTA - Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fachri Ali menilai kinerja Menteri BUMN Rini Soemarno dalam satu tahun pemerintahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Baik soal Penempatan Guru PPPK di Jateng, Semoga Relokasi Disetujui
- Ulah Oknum Dokter di Malang Ini Agak Lain, Minta Pasien Melepas Baju, Korban Trauma!
- KPK Menggeledah Rumah La Nyalla, Hardjuno: Penegakan Hukum Jangan Jadi Alat Politik
- Kasus Suap Hakim Rp 60 Miliar, Ada Catatan Ini di Rumah Marcella Santoso
- Ditanya Pemanggilan La Nyalla, KPK: Tunggu Saja
- Ini Respons Bahlil soal Nasib Ridwan Kamil di KPK