George Floyd Dibunuh Polisi, Iran Habis-habisan Sindir Amerika
jpnn.com, TEHRAN - Iran tidak segan-segan memanfaatkan tragedi pembunuhan George Floyd oleh polisi untuk menyerang Amerika Serikat. Kemarin, Sabtu (30/5), Menlu Javad Zarif meluncurkan sejumlah twit mengecam rasisme di Negeri Paman Sam.
George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya ditindih seorang polisi di Minnesota beberapa waktu lalu. Video insiden tersebut telah memicu demonstrasi besar-besaran di seantero AS.
Dalam twitnya, Zarif mengatakan bahwa ada sebagian orang yang menganggap nyawa warga kulit hitam tidak berharga. Dia bahkan menggunakan tagar #BlackLivesMatter yang kerap dipakai warga AS untuk memprotes rasisme di negara tersebut.
"Sudah waktunya dunia melancarkan perang melawan rasisme. Saatnya bagi #WorldAgainstRacism," tulis dia.
Bagi Iran ini adalah kesempatan untuk membalas perlakuan AS saat republik Islam itu diguncang gelombang demonstrasi akhir tahun lalu. Ketika itu Washington terang-terangan menyampaikan dukungan kepada para demonstran dan mengecam tindakan represif aparat.
Kementerian Luar Negeri Iran sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan resmi mengecam pembunuhan George Floyd.
Melalui pernyataan tertulis, kementerian itu juga mendukung para demonstran yang tengah berjuang menghapus rasisme di AS.
"Suara para demonstran harus didengar dan represi terhadap warga Amerika harus dihentikan secepatnya," bunyi pernyataan tersebut. (reuters/dil/jpnn)
Iran tidak segan-segan memanfaatkan tragedi pembunuhan George Floyd oleh polisi untuk menyerang Amerika Serikat
Redaktur & Reporter : Adil
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir