Georgia Tuding Rusia Kerahkan Tank
Kamis, 14 Agustus 2008 – 08:35 WIB

Suasana di kawasan Ossetia Selatan, yang masih dipenuhi kendaraan militer. Foto: Reuters.
TBILISI – Otoritas Georgia menuding tank Rusia telah dikerahkan ke kota strategis dan memperlebar basis militer di Georgia. Hal tersebut melanggar dan menghancurkan gencatan senjata yang dimaksudkan untuk mengakhiri konflik berdarah dan perang yang menewaskan ratusan orang. Tudingan tersebut dilancarkan kurang dari 12 jam setelah presiden Georgia mengatakan menerima rencana gencatan senjata yang ditengahi oleh Prancis. Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Rusia telah menghentikan aksi militernya, karena pihaknya menilai Georgia telah membayar untuk serangan atas Ossetia Selatan, kawasan yang memisahkan diri dari Georgia dan lebih dekat ke Moskow itu. Presiden Georgia Mikhail Saakashvili telah berspekulasi terhadap serangan mendadak Kamis malam pekan lalu untuk mengambil kembali kendali negaranya terhadap provinsi Ossetia Selatan yang memisahkan diri. Namun hal itu direspon Rusia dengan melakukan penyerangan dengan tank dan pesawat tempurnya untuk mengusir Georgia. Georgia mengatakan, pihaknya telah menarik tentaranya. satu-satunya area yang masih diduduki adalah provinsi Abkhazia, mereka masih tetap menduduki kawasan itu untuk menghadapi serangan Rusia di sana.
Meski demikian melalui televisi, Medvedev masih memrintahkan kepada menteri pertahanan militer saat pertemuan yang disiarkan televisi Kremlin untuk menghancurkan segala aksi agresif Georgia.
Baca Juga:
Perkembangan di barat, Ketua dewan keamanan Georgia Alexander Lomaia mengatakan bahwa pelanggaran terbaru Rusia telah menggerakkan 50 tank ke Gori, kota yang cukup strategis 15 mil dari perbatasan Ossetia Selatan. Ketika gencatan senjata diumumkan, tentara Rusia sebelumnya telah bergerak di dekat Gori, namun tidak sampai ke kotanya. Lomaia mengatakan bahwa tentara Rusia juga dikerahkan ke ground barat Georgia, menyusun kendali atas kota Zugdidi, dimana mereka memperluas kantor polisi dan gedung pemerintah dan menguasai jalan utama di kawasan itu. Dia mengatakan tidak ada pertikaian baru sejak adanya gencatan senjata.
Sepeti dikutip kantor berita RIA Novosti, Menteri pertahanan Rusia menyangkal klaim tersebut. Juru bicara menteri dalam negeri Georgia Zurab Gvenetadze mengatakan bahwa pasukan Rusia memperluas basis militernya hingga pinggiran Gori.
Baca Juga:
Temur Yakobashvili, menteri reintegrasi Georgia mengatakan bahwa tentara Georgia telah meninggalkan area yang dikenal sebagai Kodori Gorge. Jenderal Rusia, Selasa menegaskan bahwa Georgia digerakkan oleh pasukan separatis dan bukan oleh militer Rusia. Menurut saksi reporter Associated Press sekitar 135 kendaran militer Rusia bergerak maju ke arah Gorge.
TBILISI – Otoritas Georgia menuding tank Rusia telah dikerahkan ke kota strategis dan memperlebar basis militer di Georgia. Hal tersebut
BERITA TERKAIT
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi