Georginio Wijnaldum Beri Penjelasan Mengapa Ia Cabut dari Liverpool, Merasa Tak Dihargai

jpnn.com, LIVERPOOL - Penggawa anyar Paris Saint-Germain yang baru saja didatangkan dari Liverpool, Giorginio Wijnaldum, mengungkapkan alasan mengapa ia memilih hengkang dari Anfield setelah 5 musim mengabdi di sana.
Salah satu alasannya ialah ia merasa kurang dicintai oleh sebagaian kalangan dari klub tersebut.
Wijnaldum tampil lebih dari 200 kali bersama The Reds dan sukses menyumbangkan trofi Liga Champions 2018/19 dan Premier League 2019/20 sebelum akhirnya pergi ke Prancis di musim ini.
"Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik pada saat latihan maupun bertanding dengan seragam Liverpool. Namun, ada saat-saat di mana saya merasa tidak diapresiasi dan disukai di sana,"
"Bukan dari teman-teman satu tim saya, bukan juga mereka yang berada di Melwood (markas latihan Liverpool). Mereka semua mencintai saya, begitu pun saya juga mencintai mereka. Bukan dari mereka, tapi dari sisi yang lain," ungkap Wijnaldum kepada The Times.
Kapten timnas Belanda di EURO 2020 ini juga menyebut terkadang penggemar Liverpool yang berada di sosial media tidak pernah menghargai kerja kerasnya selama pertandingan berlangsung.
"Penggemar di stadion dan media sosial adalah dua hal yang berbeda. Mereka yang di dalam stadion 100 persen memberikan dukungan pada kami,"
"Namun, mereka yang di media sosial selalu mengkambinghitamkan saya jika Liverpool kalah atau tidak bermain bagus. Mereka bahkan menuding saya sudah tak ingin lagi bermain di Liverpool," tambah Wijnaldum.
Wijnaldum akhirnya buka suara mengapa ia memilih hengkang dari Liverpool di musim panas ini
- Liverpool Pertimbangkan Rekrut Mason Greenwood
- City vs Plymouth di Piala FA: Guardiola tak Ingin Timnya Bernasib Sama dengan Liverpool
- Liga Inggris: Liverpool Kukuh di Puncak Klasemen Setelah Hajar Newcastle United
- Peluang Salah Memenangkan Ballon d’Or Lebih Besar jika Liverpool Juara
- Liga Inggris: Hadapi Aston Villa, Liverpool tak Diperkuat Gakpo dan Gomez
- Reaksi Arne Slot Seusai Membawa Liverpool Melaju ke Final Piala Liga Inggris