Gerah Dituduh Bunuh Khashoggi, Saudi Balik Mengancam
jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi tak gentar meski dikritik beberapa negara terkait hilangnya Jamal Khashoggi. Mereka ngotot mengatakan tidak terkait dengan raibnya kontributor Washington Post yang dikenal sering mengkritik elite Saudi tersebut.
Saudi bahkan tak gentar dengan ancaman beberapa negara yang akan menjatuhkan sanksi jika Khashoggi terbukti dibunuh.
Dalam rilis Saudi Pers Agency, disebutkan bahwa Saudi tidak akan tinggal diam terhadap ancaman pihak luar yang ingin melemahkan kerajaan.
"Kami menolak ancaman-ancaman, baik berupa sanksi ekonomi, tekanan politik, maupun tuduhan-tuduhan palsu." Demikian yang tertulis dalam siaran berita resmi itu.
Mereka bahkan melontarkan ancaman balik. Jika ada aksi-aksi untuk melemahkan Saudi, pihak kerajaan akan melakukan aksi-aksi yang jauh lebih besar untuk membalas. Mereka juga mengingatkan bahwa perekonomian Saudi memiliki peran vital pada perekonomian global.
Siaran pers itu sama sekali tidak menyinggung nama Khashoggi. Namun, banyak kalangan menganggap rilis tersebut merupakan jawaban atas ancaman beberapa negara.
Daily Sabah, harian pro pemerintah Turki, mengaitkan pernyataan Saudi itu dengan ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sabtu lalu Trump memang mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Saudi jika terbukti menjadi dalang di balik menghilangnya Khashoggi.
Arab Saudi tak gentar meski dikritik beberapa negara terkait hilangnya Jamal Khashoggi
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?