Gerah, Presiden Akhirnya Ancam Eropa
jpnn.com - Ketika para pemimpin dunia bergantian menunjukkan solidaritas terhadap Inggris setelah teror di Westminster Palace alias House of Parliament (gedung parlemen), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan justru sebaliknya.
Erdogan malah menebar ancaman di tengah situasi itu.
Di hadapan media, dia menyatakan bahwa Eropa tidak akan pernah aman jika tak mengubah sikap mereka terhadap Turki.
"Turki bukanlah negara yang bisa seenaknya kalian tarik ulur. Juga bukan negara yang para penduduknya bisa seenaknya kalian seret-seret," ujar pemimpin 63 tahun tersebut kemarin (23/3).
Pernyataan Erdogan itu menandai babak baru permusuhan Turki dengan negara-negara Eropa, khususnya Uni Eropa (UE).
Bulan ini, Turki bersitegang dengan Jerman dan Belanda terkait referendum perubahan sistem pemerintahan.
Dalam pidato yang disiarkan langsung oleh stasiun-stasiun televisi Turki dan Eropa tersebut, Erdogan menegaskan bahwa sikap tak bersahabat negara-negara UE bakal membuat Eropa tidak aman.
"Jika Eropa terus bersikap seperti ini, tak akan ada seorang warga Eropa di belahan dunia mana pun yang bisa melangkah dengan aman di jalanan. Eropa akan hancur karena (sikap) seperti itu," ucapnya.
Ketika para pemimpin dunia bergantian menunjukkan solidaritas terhadap Inggris setelah teror di Westminster Palace alias House of Parliament (gedung
- Telepon Presiden Israel, Erdogan Tegaskan Komitmen Turki Memperkuat Hubungan
- Pemilu di Depan Mata, Presiden Erdogan Tebar Janji Manis di Lokasi Gempa
- Turki Dihajar Inflasi, Erdogan Siapkan Progam Hapus Utang di Bawah Rp 4,08 M
- Terlibat Demo Anti-Erdogan, Dermawan Turki Dihukum Penjara Seumur Hidup
- Temui Anak Buah Erdogan, Menlu Retno Bahas G20 dan Krisis Ukraina
- Tentara Rusia Tembaki Masjid, Erdogan Malah Undang Putin ke Turki