Gerak Cepat Jenderal Andika Perintahkan Kirim Bantuan Korban Bencana

jpnn.com, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bergerak cepat dalam merealisasikan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar), dan banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pendistribusian bantuan dilakukan setelah sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa melaksanakan video conference bersama Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto dan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
Dalam kegiatan ini Andika didampingi pejabat Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) TNI AD untuk membahas pengiriman bantuan berupa paket makanan, obat-obatan, tenaga medis, peralatan penunjang evakuasi, perlengkapan pengungsian hingga personel TNI AD.
Setelah memerintahkan jajarannya bergerak cepat membantu korban bencana, Jenderal Andika pun langsung memantau persiapan pendistribusian bantuan di Batalyon Perbekalan Angkutan 4/Air atau Yonbekang 4/Air di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Jadi banyak sekali. Gula 10 ton, beras 52 ton. Dan ini indomie tadi, ada matras, selimut, minyak goreng," kata Andika didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Hetty Andika Perkasa, dan jajaran TNI AD di Yonbekang 4/Air sebagaimana dilihat di video pada akun TNI AD di YouTube, Jumat (22/1).
Selain sembako, bantuan yang diberikan juga berupa pakaian, kasur, alat kesehatan, jembatan belly, serta fasilitas rumah sakit lapangan dan dapur lapangan.
Jenderal bintang empat itu bersama Ketum Persit langsung masuk ke dalam kapal ADRI 50 dan ADRI 51.
Dua kapal milik TNI AD ini digunakan untuk mendistribusikan bantuan bagi saudara-saudara yang menjadi korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel.
ADRI 50 dan ADRI 51 siap membawa logistik untuk membantu korban bencana alam di Kalsel dan Sulbar. Persiapan pendistribusian langsung dipantau Jenderal Andika Perkas.
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- BAZNAS Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Buntut Dugaan Pembunuhan Jurnalis di Kalsel, Legislator Minta Evaluasi Pembinaan TNI
- Ada Pihak Ingin Presiden Prabowo Dihabisi Setelah UU TNI Direvisi