Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih, Mendagri Ingat Keberanian Arek-arek Suroboyo
jpnn.com, SURABAYA - Mendagri Muhammad Tito Karnavian menghadiri Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8).
Kegiatan ini merupakan satu rangkaian dengan dua kegiatan sebelumnya. Jumat (12/8) pekan lalu, Mendagri Tito meluncurkan gerakan 10 juta bendera merah putih di daerah paling timur Indonesia, yakni Merauke.
Sehari berikutnya, Sabtu (13/8), Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menggelar kegiatan serupa di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Tito Karnavian mengatakan, peluncuran yang ketiga gerakan 10 juta bendera merah putih dalam rangkah HUT ke-77 Kemerdekaan RI sengaja dilakukan di Surabaya.
"Nah yang ketiga saya memilih Surabaya karena (latar belakang) historis," kata Mendagri Tito Karnavian.
Dikatakan, selain merupakan tempat kelahiran Bung Karno, dan tokoh pahlawan lainnya, Surabaya memiliki latar belakang historis yang cukup kuat, yakni insiden di Hotel Yamato pada 19 September 1945.
Insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif dengan mengibarkan bendera merah putih biru di hotel tersebut.
Akibatnya, kata Tito Karnavian, arek-arek Suroboyo menurunkan bendera merah putih biru milik Belanda dan merobek warna biru sehingga menyisakan warna merah dan putihnya saja.
Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih, Mendagri Tito Karnavian ingat militansi dan keberanian arek-arek Suroboyo.
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis
- Bina Pemdes Kemendagri Gelar Village Expo & Sabisa Untuk Peringati Hari Desa
- Mendagri Mewanti-wanti Jangan Sampai Seleksi PPPK 2024 Bikin Gaduh
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan
- Mendagri Doakan Perayaan Natal Nasional Berlangsung Lancar
- Fakta-Fakta Kecelakaan Mercy di Kenjeran Surabaya, Pengemudi Mabuk, 1 Korban Tewas