Gerakan AI Merdeka jadi Cara Lintasarta Bangun Kedaulatan Teknologi

Gerakan AI Merdeka jadi Cara Lintasarta Bangun Kedaulatan Teknologi
President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 oleh Katadata di Jakarta, Selasa (18/2). Foto: dok IDE 2025

jpnn.com, JAKARTA - Anak usaha dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Lintasarta merealisasikan komitmennya membangun kedaulatan teknologi kecerdasan buatan lewat 'Gerakan AI Merdeka'.

Hal itu diungkapkan President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 oleh Katadata di Jakarta, Selasa (18/2).

Bayu membeberkan berbagai program AI Merdeka yang dilaksanakan terdiri dari sejumlah inisiatif seperti Laskar AI yang membantu meningkatkan keterampilan talenta lokal AI di Indonesia. Program beasiswa untuk total 650 orang baik mahasiswa dan dosen atau peneliti.

Kemudian, Semesta AI di mana Indosat bersama Lintasarta berikhtiar mendirikan ekosistem AI di dalam negeri hingga, AI Use Case, sebuah program perusahaan yang membantu mengembangkan use case AI yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

“Melalui Gerakan AI Merdeka ini, kami ingin berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045,” kata dikutip, Kamis (20/2).

Bayu menambahkan percepatan adopsi AI berpotensi pula mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi delapan persen oleh pemerintah.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang strategis untuk mampu mengembangkan AI secara mandiri. Sebab, teknologi ini mulai banyak diadopsi oleh masyarakat Indonesia.

Menukil Katadata Insight Center, Bayu menyebut 83,6 persen masyarakat mengaku tidak hanya pernah mendengar tentang AI, tetapi juga familiar dengan teknologi tersebut.

Anak usaha dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Lintasarta merealisasikan komitmennya membangun kedaulatan teknologi kecerdasan buatan lewat 'Gerak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News