Gerakan Anti Prabowo bisa jadi Bumerang Capres Lain

jpnn.com - JAKARTA– Gerakan anti Prabowo yang diimplementasikan via serangan isu fasis dan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat, yang dialamatkan kepada calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, bisa menjadi bumerang yang buruk bagi capres yang menjadi lawan politiknya.
Sebab, kini rakyat sudah paham keterlibatan asing soal HAM ini. Rakyat lebih suka membahas isu ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat ketimbang membahas isu musiman yang digunakan untuk menyerang capres lainnya.
"Sekarang rakyat sudah tidak bisa dibodoh-bodohi lagi. Rakyat sudah tau, mana isu yang dipesan pihak lawan untuk menjatuhkan Prabowo, dan mana yang bukan. Pendukung mereka malah bisa berbalik mendukung Prabowo. Ini yang akan terjadi," kata Koordinator Nasional Relawan Prabowo Budi "Plontos" Susilo, di Jakarta, Selasa (29/4).
Menurut Susilo, semakin kencang menggenjot isu pelanggaran HAM, justru dukungan rakyat akan berpindah kepada Prabowo. Dia menegaskan, rakyat tidak suka dengan capres yang suka menyerang capres lainnya dengan isu-isu fasis atau HAM seperti ini. “Coba saja mainkan, bisa ditinggalkan pendukungnya tuh Capres yang menyuruh mengembangkan isu ini," kata Susilo.
Dijelaskan dia, isu pelanggaran HAM berat tahun 1998 yang dituduhkan kepada Prabowo itu sudah usang dan sengaja diangkat kembali oleh lawan politik untuk menjatuhkannya. "Kasus penghilangan paksa dan penculikan aktivis di 1998 telah diadili di mahkamah militer, dan para pelakunya telah menjalani hukuman," katanya.
Menurutnya, pengadilan juga sudah menyatakan bahwa kasus tersebut telah usai dan Prabowo tak terbukti sebagai orang yang harus bertanggung jawab. "Kasus 1998 itu pernah diadili melalui mahkamah militer, pelakunya ada yang dipecat dan dihukum penjara. Jadi sudah selesai," jelasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA– Gerakan anti Prabowo yang diimplementasikan via serangan isu fasis dan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat, yang dialamatkan kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg