Gerakan Bersenjata di Papua Kelompok Kriminal
jpnn.com - BOGOR -- Agar percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat tercapai, pemerintah di wilayah itu harus meningkatkan keamanan dan pengamanan wilayah. Salah satunya dengan melakukan pendekatan pada pelopor-pelopor gerakan separatis.
"Pusat, gubernur, bupati harus mendekati mereka yang masih berada di hutan. Tidak ada lagi operasi militer, tidak ada lagi pengejaran-pengejaran militer," ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto, di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, (28/1).
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe mengungkapkan sejak menjabat sebagai kepala daerah ia sudah berupaya dengan cara persuasif menangani konflik di Papua.
"Rekonsiliasi sudah saya lakukan di beberapa daerah yang konflik bersenjata, konflik pilkada. Sudah saya laksanakan," ujar Lukas.
Lukas dalam hal ini menganggap gerakan kelompok bersenjata yang sempat meresahkan warga Papua hanya kelompok pelaku tindakan kriminal biasa. Bukan gerakan separatis seperti yang dinilai publik selama ini.
"Sekarang yang terjadi ini, sekelompok orang bersenjata yang menurut saya sebenarnya kriminal dengan berbagai tuntutan kebutuhan memegang senjata. Saya anggap kriminal, bukan berjuang minta merdeka," tegas Lukas. (flo/jpnn)
BOGOR -- Agar percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat tercapai, pemerintah di wilayah itu harus meningkatkan keamanan dan pengamanan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aryudha Berani Memastikan Nasib Honorer Gagal PPPK 2024, Alhamdulillah
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru soal Pengumuman PPPK Guru, Peserta Kode R2 Kaget, Kini Misterinya Bukan Cuma soal Gaji
- Menhut Raja Juli Bertemu Perwakilan CSO, Bahas Soal Pengelolaan Hutan Adat
- Oknum Dosen Lakukan Pelecehan Sesama Jenis di Mataram, Sahroni Geram!
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Sempat Minta Bantu Polisi?